Dari Abu Sa'id al-Khudri bahawa Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesiapa membaca surah al-Kahfi pada hari Jumaat, maka dia akan diberi cahaya yang dapat meneranginya hingga ke hari Jumaat berikutnya."
-diriwayatkan oleh an-Nasa'i, al-Baihaqi, dan al-Hakim-
(al-Hakim berkata 'Sanad hadis ini sahih, walaupun al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya')
InsyaAllah sempena malam Jumaat ini, saya ingin kongsikan satu perumpamaan yang Allah sampaikan didalam surah al-Kahfi. Semoga kita sama-sama dapat tadabbur, yakni memahami apa yang diceritakan dibawah agar kita dapat mengambil pengajaran yang sangat berguna buat kehidupan kita. Kita sama-sama berlindung pada Allah daripada syaitan, agar kita tidak tersalah dalam memahaminya, dan merujuk pada kitab-kitab tafsir sebagai panduan jika terdapat kemusykilan.
"Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka (orang Mukmin dan orang kafir) sebuah perumpamaan, dua orang lelaki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara keduanya Kami buatkan ladang.
Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang (buahnya) sedikit pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai, dan dia memiliki kekayaan besar. Maka dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap dengannya, "Hartaku lebih banyak daripadamu dan pengikutku lebih kuat."
Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (kerana angkuh dan kafir); dia berkata "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang. Dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada ini."
Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya "Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setitis air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang lelaki yang sempurna? Tetapi aku (percaya bahawa) Dialah Allah, Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.
Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan 'MasyaAllah, la quwwata illa billah' (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan Allah), sekali pun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit berbandingmu.
Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu"; dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun) itu menjadi tanah yang licin, atau airnya surut ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi.
Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia (orang kafir) membolak-balikkan kedua tapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya lalu dia berkata, "Betapa sekiranya dulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun."
Dan tidak ada (lagi) baginya segolongan pun yang dapat menolong selain Allah; dan dia pun tidak akan dapat membela dirinya. Di sana, pertolongan itu hanya dari Allah Yang Maha Benar. Dialah (pemberi) pahala terbaik dan (pemberi) balasan terbaik."
-surah al-Kahfi, ayat 32-44-
Semoga kita semua dapat mengambil pengajaran daripada ayat-ayat Allah diatas. Ingatlah, kita dijadikan dari keadaan yang serba kekurangan, dari tanah yang hina dan setitis air mani. Semua nikmat itu datang kepada kita daripada Allah Taala, maka janganlah kita kufur dan ingkar kepada perintahNya. Sama-samalah kita istighfar dan merenung sejenak, semoga Allah ampuni dosa-dosa kita yang terdahulu, insyaAllah. =)
No comments:
Post a Comment